nerdsprod.com – Kata Nusantara berasal dari bahasa Jawa Kuno, tersusun dari dua unsur yaitu nusa yang berarti “pulau” atau “kepulauan”, dan antara yang bermakna “di antara” atau “seberang”. Dengan demikian, secara etimologis Nusantara menggambarkan kumpulan pulau-pulau yang berada di antara (wilayah-wilayah) utama, merujuk pada kepulauan yang tersebar di antara daratan besar. Istilah ini kemudian semakin populer ketika Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, menyatakan Sumpah Palapa pada tahun 1336, bahwa ia tidak akan mengonsumsi rempah-rempah sampai seluruh Nusantara berhasil disatukan di bawah kekuasaan Majapahit. Konsep Nusantara tersebut kemudian diadopsi sebagai simbol persatuan wilayah kepulauan yang majemuk.
Pada masa peralihan ke era modern, istilah Nusantara mengalami revitalisasi dalam konteks geopolitik dan kebangsaan. Istilah ini digunakan untuk menyebut Indonesia sebagai negara kepulauan, menekankan bahwa bangsa Indonesia tersebar di berbagai pulau namun membentuk satu kesatuan. Bahkan sejak 1967, konsep Wawasan Nusantara dikembangkan sebagai pandangan yang menyatukan aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, dan pertahanan keamanan di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Dalam pengertian ini, Nusantara bukan hanya ungkapan geografis, melainkan kerangka ideologis yang menegaskan kesatuan pluralitas bangsa.
Penggunaan kata Nusantara juga berkembang dalam berbagai literatur modern, budaya populer, dan diskursus nasional. Ia melambangkan gagasan bahwa meski Indonesia terdiri dari ribuan pulau, seluruhnya berada dalam ruang kesatuan yang saling terhubung secara ekologis, ekonomi, dan identitas. Karena itu, Nusantara menjadi salah satu istilah yang memiliki resonansi kuat dalam ekspresi kebangsaan Indonesia, mewakili keragaman sekaligus persatuan yang menjadi jati diri bangsa.