nerdsprod.com – Di tengah hustle culture yang bikin orang kerja dari rumah 24/7, muncul satu konsep lama yang kembali jadi tren besar: Third Place Routine.
Apa itu?
- First Place = Rumah (tempat tinggal & tidur)
- Second Place = Kantor/kampus/sekolah (tempat kerja & produktivitas)
- Third Place = Tempat ketiga yang netral, nyaman, dan bikin otak “hidup kembali”
Ray Oldenburg, sosiolog Amerika, sudah bilang sejak 1989: manusia butuh third place supaya tidak gila. Di 2025, konsep ini meledak lagi karena orang capek WFH sendirian dan meeting Zoom nonstop.
Kenapa Third Place Routine Jadi Game-Changer 2025?
| Manfaat Terbukti | Dampak Nyata |
|---|---|
| Tingkatkan fokus & kreativitas | Otak dapat “diffuse mode” → ide baru muncul |
| Kurangi burnout & loneliness | 68 % Gen Z & milenial bilang kesepian kronis |
| Bikin batas kerja-hidup lebih jelas | Pulang dari third place = otomatis “off” kerja |
| Networking tanpa dipaksa | Banyak orang ketemu co-founder atau pasangan di kafe |
| Mood boost alami | Ganti suasana = dopamin naik |
Contoh Third Place Routine Orang-orang Sukses 2025
| Orang/Tokoh | Third Place Pilihan | Rutin Harian |
|---|---|---|
| Founder startup unicorn Jakarta | Co-working rooftop Senopati | 09:00–12:00 deep work di sana, lalu balik rumah |
| Content creator 10 jt followers | Kafe indie di Kemang | Tiap pagi 07:00–09:00 nulis script sambil ngopi |
| CEO bank digital | Starbucks Reserve SCBD | Tiap sore 16:00–18:00 baca laporan + ketemu orang |
| Penulis buku best-seller | Perpustakaan kota (ruang baca) | 14:00–17:00 menulis tanpa WiFi rumah |
| Remote worker dari Bali | Beach club Potato Head | 10:00–15:00 kerja sambil dengar ombak |
10 Third Place Terbaik di Kota Besar Indonesia 2025
| Kota | Third Place Populer | Alasan |
|---|---|---|
| Jakarta | Pantai Indah Kapuk (PIK Avenue outdoor), Kurasu, % Arabica Senopati | WiFi kencang, colokan banyak, vibe estetik |
| Bandung | Kopi Toko Djawa, Noah’s Barn, Sudut Pandang | Pemandangan gunung, sejuk |
| Surabaya | Cak Markona, Library Café Gubeng | Murah, buka pagi |
| Bali | Revolver Espresso, Milk & Madu, Crate Café | Digital nomad heaven |
| Yogyakarta | Sakapatat Brew House, Ruang Seduh | Harga mahasiswa, buka sampai malam |
| Medan | Coffee of Java, Kala Coffee | Kopi lokal terbaik |
Cara Membangun Third Place Routine Sendiri (Langkah demi Langkah)
- Tentukan tujuan Mau deep work? Kreatif? Sosialisasi? → pilih tempat yang sesuai.
- Pilih 1–2 tempat tetap Jadi “langganan → barista hafal pesanan → rasa “punya tempat sendiri”.
- Atur jadwal ketat Contoh:
- Senin–Jumat: 08:00–11:30 di kafe X
- Sabtu: 09:00–13: 13:00 di perpustakaan
- Minggu: off total (rumah saja)
- Bikin ritual kecil Selalu pesan menu yang sama, duduk di meja yang sama, pakai headphone yang sama → otak langsung masuk “mode fokus”.
- Bawa barang minimal Laptop + charger + buku catatan. Jangan bawa semua kantor.
- Batasi durasi Maksimal 3–4 jam per sesi biar tidak lelah.
- Matikan notifikasi Third place bukan untuk scrolling TikTok.
Third Place Routine Saya Pribadi (2025)
Setiap hari kerja:
- 06:30–07:30 → olahraga di rumah
- 08:00–12:00 → deep work di kafe indie dekat rumah (pesan flat white + croissant)
- 12:30–13:30 → makan siang & baca buku (bukan scroll HP)
- 14:00–18:00 → kerja ringan di rumah
- 19:00–21:00 → olahraga lagi atau ketemu teman
Hasil: produktivitas naik 2×, burnout turun drastis, mood jauh lebih stabil.
Di era kerja hybrid 2025, rumah dan kantor sudah tidak cukup. Kita butuh third place — ruang netral yang bikin kita merasa hidup, bukan cuma “bekerja dan tidur”.
Mulai besok, coba satu hari saja kerja dari kafe/perpustakaan/co-working terdekat. Dijamin dalam 2 minggu kamu tidak akan mau balik ke rutinitas lama.
