nerdsprod.com – Teknologi robotika terus berkembang bukan hanya dalam hal kecepatan dan kecerdasan, tetapi juga kemampuan fisik seperti manipulasi objek. Salah satu terobosan penting adalah pengembangan sensor sentuhan yang sangat presisi seperti DIGIT. DIGIT adalah sensor taktil (“tactile sensor”) beresolusi tinggi yang dirancang agar dapat dipasang pada jari robot (multi-fingered hand), memungkinkan robot untuk merasakan kontak dan tekanan mikro saat memanipulasi objek kecil atau halus.
Keunggulan utama DIGIT adalah ukurannya yang compact dan biayanya relatif rendah dibanding sensor high-end lainnya. Penggunaan komponen optik dan kamera mini memungkinkan sensor ini merekam deformasi permukaan objek yang disentuh, lalu memproses gambar tersebut untuk mengetahui gaya atau tekanan yang terjadi. Itu membuat robot tidak hanya menggerakkan objek, tetapi juga menyesuaikan cengkeraman agar objek tidak rusak.
Dalam percobaan-penelitian terkini, sensor ini diuji dalam manipulasi benda-benda seperti kelereng kaca (“glass marbles”) di tangan robot bermulti-jari. Robot belajar mengontrol tekanan dan posisi tangan secara real-time berdasarkan input sensor DIGIT, sehingga manipulasi objek yang licin atau rapuh menjadi lebih aman dan akurat. Hal ini membuka kemungkinan aplikasi nyata di industri manufaktur mikro, kedokteran (operasi robotik or manipulasi alat bedah), dan otomasi laboratorium biologis.
Tantangan penggunaan DIGIT antara lain adalah integrasi dengan sistem kontrol robot yang kompleks: diperlukan algoritma yang mampu menginterpretasi data taktil cepat dan memutuskan tindakan yang tepat dalam hitungan milidetik. Selain itu, ketahanan sensor terhadap kondisi eksternal (debu, kelembapan, getaran) harus ditingkatkan agar bisa dipakai di lingkungan industri nyata. Namun, penelitian-open source dari desain DIGIT mempermudah kolaborasi komunitas riset dan pengembangan lebih lanjut.
Dengan adanya sensor seperti DIGIT, robot masa depan tidak hanya akan lebih pintar dalam berpikir, tetapi juga lebih “merasakan” lingkungan fisik, memungkinkan tugas-tugas manipulasi presisi dilakukan dengan lebih alami dan aman. Teknologi ini memperkuat otoritas robotika sebagai bidang yang tidak hanya soal software, tetapi juga integrasi hardware dan sensorik untuk performa optimal dan kepercayaan pengguna terhadap robot modern.