nerdsprod.com – Lingkaran batu, formasi misterius yang tersebar di beberapa pegunungan Indonesia, menjadi salah satu fenomena arkeologi yang menarik perhatian. Salah satu contohnya adalah situs megalitik di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, dan Pegunungan Cycloop, Papua. Berbeda dari fenomena alam murni, lingkaran batu ini diyakini sebagai ciptaan manusia prasejarah, namun asal-usul dan tujuannya masih menyimpan rahasia.
Formasi ini biasanya terdiri dari batu-batu besar yang disusun melingkar atau berpola, sering dikaitkan dengan ritual spiritual, pengamatan astronomi, atau penanda wilayah. Di Dieng, misalnya, beberapa lingkaran batu ditemukan bersama artefak tembikar, menunjukkan penggunaannya sekitar 2.000 tahun lalu. Penelitian arkeologi menyebutkan bahwa susunan batu mungkin berfungsi sebagai kalender matahari, membantu masyarakat kuno menentukan musim tanam. Di Papua, lingkaran batu Cycloop dianggap suci oleh suku setempat hingga kini.
Mengunjungi situs ini menawarkan pengalaman unik. Di Dieng, Anda bisa menjelajahi lingkaran batu sambil menikmati udara sejuk pegunungan dan candi-candi kuno. Sementara di Cycloop, trekking ringan akan membawa Anda ke pemandangan alam yang memesona. Penting untuk bergabung dengan pemandu lokal agar memahami konteks budaya dan sejarah, serta menjaga kelestarian situs.
Tips praktis: kenakan sepatu trekking, bawa jaket untuk cuaca dingin, dan hindari menyentuh atau memindahkan batu untuk menghormati nilai budaya. Selalu ikuti aturan setempat dan jangan meninggalkan sampah. Lingkaran batu bukan sekadar tumpukan bebatuan, tetapi warisan yang menghubungkan kita dengan kebijaksanaan leluhur.
Fenomena ini mengajak kita merenung tentang hubungan manusia dengan alam dan waktu. Menjelajahinya adalah cara untuk menghargai sejarah sambil terkagum pada misteri yang belum terpecahkan.
